Pura Demung dan Batu Melinggih
<p style="text-align: justify;">   Keberadaan Pura Demung dihubungkan dengan pemujaan Betara di Pura Srijong, yang berlokasi di Kabupaten Tabanan. Berdasarkan keterangan informan yang merupakan pemangku pura, leluhur mereka dahulu beristirahat di tempat tersebut sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pura Puncak Rna/Pura Gunung Rna, di sekitar Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Pelinggih di pura ini terdiri dari Padma Tiga, Gedong Penyineban, dan Pajenengan. Dahulu terdapat pohon kayu besar di lokasi pelinggih pajenengan, namun setelah ditebang, posisinya digantikan oleh pelinggih pajenengan. Di samping Pelinggih pajenengan terdapat peninggalan sebuah batu yang dipahat berbentuk abstrak. Batu ini disandarkan nempel dengan pelinggih. Konon batu ini menjadi cikal bakal didirikannya pelinggih pajenengan, sehingga batu tersebut tidak berani dipindah. Upacara besar atau piodalan pura ini dilaksanakan setiap Tumpek Kuningan.</p> <p style="text-align: justify;">   Terpisah dengan penjelasan di atas, sebagai informasi yang perlu diketahui bahwa Pura Srijong, atau Pura Luhur Srijong, di Desa Soka Batu Lumbang, Tabanan, Bali, memiliki sejarah yang terkait dengan Dang Hyang Dwijendra dan Kebo Iwa. Namanya dipercaya berasal dari “silih jukung” (meminjam perahu) atau gabungan “Sri” (kesucian pertanian) dan “jong” (gundukan menonjol di pesisir). Pura ini berfungsi sebagai tempat pemujaan Dewa Baruna sebagai penguasa lautan dan juga sebagai pesimpangan Ida Bhatara Rambut Sedana untuk memohon berkah dan kesejahteraan. Dalam konteks Desa Adat Mambal, Pura Demung di sana dikaitkan dengan pemujaan Betara di Pura Srijong, menunjukkan adanya hubungan spiritual dan historis antar wilayah.</p> <p style="text-align: justify;">   Keberadaan Pura Batu Melinggih masih diselimuti misteri yang mendalam. Berdasarkan wawancara dengan para pengemong pura (pihak yang merawat), terungkap bahwa leluhur mereka telah mewarisi pura ini tanpa mengetahui asal-usulnya. Menariknya, sebelumnya pura ini tidak bernama, namun pada tahun 1980 seorang paranormal memberikan nama Pura Dalem Batu Melinggih. Akan tetapi, menurut informan, dulunya pura ini sering disebut Pura Kubontingguh. Pura ini secara khusus dirawat oleh tiga pemesuan, yaitu satuan tradisional masyarakat Bali yang terlibat dalam kegiatan gotong-royong desa. Setelah penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa keluarga dari ketiga pemesuan tersebut memiliki garis keturunan dari klan Arya Kubontingguh. Hal ini menguatkan dugaan bahwa pura ini tidak dikelola oleh desa secara umum, melainkan merupakan tanggung jawab eksklusif keluarga-keluarga tersebut. Dari informasi ini, muncul beberapa hipotesis yang dapat dipertimbangkan:</p> <p style="text-align: justify;">   Hipotesis pertama adalah bahwa Pura Dalem Batu Melinggih berfungsi sebagai pura panti atau sejenisnya, yang secara khusus diperuntukkan bagi keluarga keturunan Arya Kubontingguh. Dalam tradisi Bali, pura panti adalah tempat pemujaan leluhur atau klan tertentu, yang perawatannya menjadi tanggung jawab anggota klan tersebut. Jika ini benar, maka pura ini memiliki peran vital dalam menjaga ikatan kekerabatan dan spiritual klan Arya Kubontingguh.</p> <p style="text-align: justify;">  Hipotesis kedua adalah kemungkinan bahwa pura ini sudah ada sejak lama, kemudian ditinggalkan oleh pendirinya, dan kemudian dirawat oleh keluarga dari ketiga pemesuan tersebut. Hal ini sering terjadi dalam sejarah Bali, di mana situs-situs suci yang tidak lagi memiliki pengempon utama kemudian diambil alih perawatannya oleh komunitas atau keluarga yang tinggal di sekitarnya. Jika demikian, pura ini menjadi saksi bisu pergeseran demografi dan perubahan struktur sosial di masa lalu.</p> <p style="text-align: justify;">   Ketiadaan catatan tertulis mengenai asal-usul Pura Dalem Batu Melinggih menambah dimensi mistis pada keberadaannya. Namun, melalui tradisi lisan dan penelusuran silsilah, masyarakat setempat berupaya menjaga memori dan makna pura ini. Pentingnya pura ini tidak hanya terletak pada fungsi spiritualnya, tetapi juga sebagai penanda sejarah dan identitas bagi klan Arya Kubontingguh serta komunitas yang merawatnya. Penelitian lebih lanjut, mungkin melalui kajian arkeologi atau filologi, dapat membantu mengungkap lebih banyak tentang teka-teki Pura Batu Melinggih ini.</p>
27 Oct 2025